30 January 2009

Melepaskan Tambatan Perahuku

Suatu saat, aku sedang menikmati senja...
dalam perahu keselamatanku yang sedang berlabuh.

Ku lihat Yesus di ruang kemudi,
IA menantapku dan berkata,"Lepaskanlah tambatan perahumu, dan biarkan AKU membawa engkau ke seberang. Sebab, bukan rencanaKU engkau tertambat di situ."

Dengan takut, gelisah dan khawatir,
aku menjawab,"Tuhan, bukankah lebih baik aku disini? Aku tidak akan melihat taufan dan badai. Dan aku dapat kembali ke darat, kapanpun aku mau."

Dengan lembut, IA memegang tanganku, memandang mataku dan berkata,"Memang disini, engkau tidak akan mengalami taufan dan badai. Tapi engkau juga tidak akan pernah melihat bagaimana AKU mengatasi semuanya itu. Engkau juga tidak akan melihat, bahwa AKU berkuasa atas semuanya."

Dalam pergumulan berat, aku memandangi tali yang mengikat perahuku.
Di tali itu, kulihat ada rasa khawatir akan keuangan, pekerjaan, kehidupan dan masa depanku.
Dalam hatiku, aku bertanya,"Tahukah IA apa yang aku inginkan? Mengertikah IA apa yang aku rindukan?"

Yesus memelukku dan berkata lembut,
"Memang tidak semuanya akan sesuai dengan apa yang kau inginkan. Bahkan mungkin, kebalikkannya, yang akan engkau dapatkan. Tapi, maukah engkau percaya, bahwa rancanganKU adalah rancangan Damai Sejahtera, dan masa depanKU adalah Masa Depan Yang Penuh Harapan."

IA memelukku dan menangis bersamaku.
Lalu dengan berat, aku MELEPASKAN TALI perahuku!
Ku lepaskan semua rasa khawatir itu dari hatiku!
Ku taruh harap atas masa depanku di tanganNYA...
Aku tidak tahu bagaimana masa depanku...

Sambil menangis, aku menatapNYA dan berkata,
"Jadilah NAHKODA dalam hidupku...dan marilah kita berlayar bersama!"


Renungan oleh Jeffry S. Tjandra, dari album "Live Worship 1, All The Best"

No comments: