30 January 2009

Kerajaan ALLAH Sudah Dekat!

Sejak kecil, mungkin setiap orang (bukan saya saja) yang pernah mendengar tentang apa yang disebut "Hari Kiamat". Terdengar menakutkan! Karena, cerita-cerita yang saya dengar waktu itu tentang hari kiamat adalah cerita-cerita yang sangat menyeramkan dan mengerikan, seperti: bumi terbelah dan hancur, gempa, kilat, guruh dahsyat, langit gelap gulita, banyak orang mati dimana-mana, dan sebagainya. Singkatnya, saat itu menurut pikiran saya, hari kiamat adalah akhir dari kehidupan manusia, dimana manusia semuanya akan mati dengan mengenaskan!

Mungkin banyak diantara kita yang punya pemikiran seperti pemikiran saya saat masih kecil. Kita sering memikirkan bagaimana mengerikannya akhir zaman atau 'hari kiamat' itu. Dan mungkin banyak orang berharap agar hari yang mengerikan itu tidak akan pernah datang!

Apakah sebenarnya 'hari kiamat' itu? Saya rasa, kata 'hari kiamat' adalah kata-kata umum yang berlaku bagi semua manusia di bumi ini.

Sebagai umat Kristiani, kita sudah mendapatkan gambaran apa yang akan terjadi bila hari itu tiba, seperti yang tertulis dalam Kitab Wahyu. Tetapi dalam kesempatan ini, saya tidak mempunyai tujuan untuk membahas Kitab tersebut, karena saya sendiri belum punya kemampuan untuk membahasnya.

Yang mau saya sharingkan saat ini adalah bukan kengerian atau hal-hal yang menakutkan tentang akhir zaman, melainkan KEAGUNGAN akan akhir zaman, dimana kita percaya bahwa YESUS, Putra Bapa, akan datang kembali ke dunia, menjemput umatNYA!

Bukan main!!! IA akan datang dan turun dari Surga yang mulia, untuk menjemput kita umatNYA! Seperti dalam kehidupan kita sehari-hari, biasanya, orang penting atau V.V.I.P bila diundang ke suatu tempat, pasti ia akan dijemput secara khusus oleh orang yang mengundangnya. Lha kita ini siapa??? Kok YESUS mau banget menjemput kita? Bukankah kita ini adalah orang-orang yang hina dan penuh dengan dosa...kok dapat perlakuan istimewa seperti itu, dijemput oleh Putra Bapa yang maha mulia!

Itulah YESUS! YESUS yang sangat mencintai kita apa adanya. Bukan harta kita, bukan benda yang kita miliki, bukan paras kita, bukan warna kulit kita, bukan juga perbuatan-perbuatan kita selama di dunia ini yang IA minta. Tapi semata-mata karena cintaNYA yang menyala-nyala kepada kita.

Hanya satu yang IA minta kepada kita, sebelum IA datang menjemput kita, seperti yang dikatakanNYA, "KERAJAAN ALLAH SUDAH DEKAT. BERTOBATLAH DAN PERCAYALAH KEPADA INJIL!" (Markus 1:15)


Ku Cinta KAU

Saat ku dalam kesesakan
KAU jamah hatiku
Beriku penghiburan baru
Hanya di dalamMU

Saat ku mamandang wajahMU
ENGKAUpun tersenyum
Lembut mataMU menatapku
Buatku slalu rindu
Akan hadiratMU

Reff:
Ku cinta KAU
Lebih dari sgalanya
Sbab hanya KAU Yesus
Juru Selamatku

Ku butuh KAU
Diatas segalanya
Engkau Yesus Tuhan
Penolongku yang setia...

Lebih dari sgalanya...
Lebih dari sgalanya...
KeagunganMU
KebesaranMU
Oh Yesusku...
Oh Yesusku...

Melepaskan Tambatan Perahuku

Suatu saat, aku sedang menikmati senja...
dalam perahu keselamatanku yang sedang berlabuh.

Ku lihat Yesus di ruang kemudi,
IA menantapku dan berkata,"Lepaskanlah tambatan perahumu, dan biarkan AKU membawa engkau ke seberang. Sebab, bukan rencanaKU engkau tertambat di situ."

Dengan takut, gelisah dan khawatir,
aku menjawab,"Tuhan, bukankah lebih baik aku disini? Aku tidak akan melihat taufan dan badai. Dan aku dapat kembali ke darat, kapanpun aku mau."

Dengan lembut, IA memegang tanganku, memandang mataku dan berkata,"Memang disini, engkau tidak akan mengalami taufan dan badai. Tapi engkau juga tidak akan pernah melihat bagaimana AKU mengatasi semuanya itu. Engkau juga tidak akan melihat, bahwa AKU berkuasa atas semuanya."

Dalam pergumulan berat, aku memandangi tali yang mengikat perahuku.
Di tali itu, kulihat ada rasa khawatir akan keuangan, pekerjaan, kehidupan dan masa depanku.
Dalam hatiku, aku bertanya,"Tahukah IA apa yang aku inginkan? Mengertikah IA apa yang aku rindukan?"

Yesus memelukku dan berkata lembut,
"Memang tidak semuanya akan sesuai dengan apa yang kau inginkan. Bahkan mungkin, kebalikkannya, yang akan engkau dapatkan. Tapi, maukah engkau percaya, bahwa rancanganKU adalah rancangan Damai Sejahtera, dan masa depanKU adalah Masa Depan Yang Penuh Harapan."

IA memelukku dan menangis bersamaku.
Lalu dengan berat, aku MELEPASKAN TALI perahuku!
Ku lepaskan semua rasa khawatir itu dari hatiku!
Ku taruh harap atas masa depanku di tanganNYA...
Aku tidak tahu bagaimana masa depanku...

Sambil menangis, aku menatapNYA dan berkata,
"Jadilah NAHKODA dalam hidupku...dan marilah kita berlayar bersama!"


Renungan oleh Jeffry S. Tjandra, dari album "Live Worship 1, All The Best"

19 January 2009

P.U.S.H

Tahukah anda apa arti kata PUSH? Tentu saja, artinya adalah DORONG...

Kata PUSH sering kita lihat tertulis dipintu, baik pintu di toko-toko, supermarket, kantor-kantor, bahkan tak jarang di pintu toilet'pun tertulis kata PUSH. Artinya, kita dapat membuka pintu itu kalau DIDORONG...

Namun, suatu hari, saya menemukan arti baru dari kata PUSH. Tepatnya ketika saya mendengar kotbah dari Pdm. Jeffry S. Tjandra, tentang bagaimana kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemu. Memohon sesuatu kepada Tuhan, memang ada yang langsung terjawab, tetapi ada juga harus menunggu waktu, bukan waktu kita, tetapi waktunya TUHAN!

Memang waktu, dapat melunturkan iman kita sebagai anak-anak TUHAN. Bagaimana tidak, bila doa kita tidak kunjung datang jawabannya, kita sudah cemas dan menuduh TUHAN tidak sayang kepada kita. Kita menganggap TUHAN bekerja sangat lambat! Yah, sangat lambat, menurut pemikiran kita...

Saudaraku, jangan menghakimi TUHAN kita...DIA tahu yang terbaik buat kita, menurut pemikiran dan waktu TUHAN sendiri. Bukankah TUHAN pernah berfirman,"Rancangan-KU bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-KU." (Yes 55:8).

Berdoa dengan tiada jemu. Kita harus selalu mendorong diri kita agar tidak pernah berhenti berdoa, sampai kita mendapatkan jawaban dari TUHAN. Bila kita selalu mendorong, maka pintu itu akan semakin terbuka dan akhirnya akan terbuka lebar untuk kita, bila kehendak kita sesuai dengan kehendakNYA.

Tahukan anda, ada arti Alkitabiah dari kata 'PUSH', yang sering kita lihat itu?

P = PRAY (Berdoa)
U = UNTIL (Sampai/Hingga)
S = SOMETHING (Sesuatu)
H = HAPPEN (Terjadi)

Semoga, dengan membaca tulisan ini, setiap anda yang melewati sebuah pintu bertuliskan PUSH, dapat selalu teringat, UNTUK BERDOA DENGAN TIDAK JEMU-JEMU!

TUHAN memberkati!

Belajar Untuk Memberi (2)

Apa motif kita dalam memberi?

Pertanyaan ini hanya hati kita dan Tuhan yang tahu. Kadang kita memberi persembahan di Gereja hanya karena merasa hal tersebut merupakan suatu 'kewajiban' dalam tata ibadah saja.

Saudaraku, jika Tuhan Yesus telah berkurban, sampai wafat di salib, untuk kita semua, apakah kita masih memikirkan motif untung rugi dalam memberi harta kita kepada Tuhan? apakah juga kita memberi dengan motif menguji Tuhan untuk memberi berkat balik?

Sebagai anak-anak Allah, biarlah motif kita untuk memberi bukan karena atau agar Allah membalas, tetapi subaya si pemberi (kita) boleh meniru dan menyerupai Allah yang telah mengaruniakan Yesus Kristus, puteraNya.

Pemberian kita, biarlah didorong oleh rasa syukur dan kasih kepada Allah, serta ditujukan bagi orang dan karya yang dikasihi dan diberkati Allah sendiri.

Saudaraku, sudahkan kita memberi yang terbaik bagi Tuhan, sesama dan karyaNya?

13 January 2009

Belajar Untuk Memberi (1)

"Orang yang kaya, bukanlah seseorang yang MEMILIKI banyak, akan tetapi adalah seseorang yang MEMBERI banyak!"





Demikian kata-kata yang pernah saya terima melalui sebuah SMS dari seorang Hamba Tuhan, yang juga merupakan salah satu Pimpinan di kantor saya, Bapak Bambang Hermanto, sekitar akhir Agustus 2008 yang lalu.

Jujur, saya adalah orang yang 'sukar' untuk memberi, apalagi disaat telah memiliki dua orang anak, dimana kebutuhan hidup sangat meningkat tajam. Apalagi saat anak-anak saya sudah mulai memasuki usia sekolah. Seperti yang kita ketahui, biaya sekolah saat ini boleh dibilang sangat mahal dan membutuhkan biaya yang amat besar. Jadi, dalam hal memberi, biasanya saya memberi apabila kondisi keuangan 'lumayan' atau ada 'uang lebih'.

Saya sering mendengar istilah 'Perpuluhan' dalam ajaran gereja. Selama ini, saya tidak terlalu 'menanggapi' akan hal itu, bahkan sering melupakannya. Saya pikir, perpuluhan hanya untuk mereka yang 'berduit' atau orang-orang kaya yang memiliki banyak uang untuk diberikan kepada gereja. Pikiran yang sangat sempit! Tapi, benar, saat itu saya memang kurang paham akan pentingnya perpuluhan untuk gereja.

Saat menerima SMS dari Bapak Bambang, hati saya benar-benar tersentuh sangat dalam. Saya ingat cerita seorang janda miskin yang memberi dari kekurangannya dalam Bait Allah (Markus 12:41-44 / Lukas 21:1-4), Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."

Bukan main! Sudah janda, miskin lagi! Seperti kita ketahui dalam kehidupan kita sehari-hari, seorang janda adalah wanita yang tak bersuami, otomatis dia tidak lagi mendapat penghasilan/uang dari suaminya. Kata miskin, adalah berarti tak memiliki apa-apa/kekurangan. Bagaimana mungkin, seorang janda miskin dapat berpikiran untuk memberikan seluruh nafkahnya untuk Bait Allah? Apakah ia tidak memikirkan akan kebutuhan hidupnya sendiri? Dari hasil renungan saya, Tuhan ingin kita memiliki IMAN yang besar seperti seorang janda miskin ini, yang menyerahkan kehidupannya dalam tangan Tuhan Yang Maha Kuasa! Ia PERCAYA, bahwa Tuhan akan selalu mencukupi kebutuhan hidupnya. Ia PASRAH dan menyerahkan kelangsungan hidupnya hanya pada Tuhan, yang memiliki segalanya.

Saudaraku, beranikah kita berbuat seperti janda miskin ini? Relakah kita memberikan harta yang kita punyai untuk Bapa, Tuhan kita?

Marilah kita sama-sama belajar, untuk memberi kepada Tuhan (Gereja, Hamba Tuhan, orang-orang miskin dan cacat, anak-anak yatim piatu dll) bukan dari berapa SISA uang yang kita miliki, tetapi dari BESARNYA KERELAAN untuk mememberi uang yang kita miliki . Tidak banyak yang Tuhan minta dari kita, hanya 10% dari penghasilan kita! Beranikah kita berkomitmen saat ini?

Ingatlah, saat kita memberi persembahan, Tuhan Yesus akan mengangkat mukaNYA, memandang kita! (Lukas 21:1)

10 January 2009

Ketika Tuhan Mengedipkan Mata (When God Winks)

Apa kamu sering mengalami hal-hal kebetulan dalam hidupmu? Pernahkah kamu memikirkan seseorang yang tidak pernah terlintas di benakmu selama bertahun-tahun, lalu tiba-tiba kamu bertemu dengannya? Pernahkah kamu bermimpi dan mimpimu itu menjadi kenyataan keesokan harinya?

SQuire Rushnell dalam bukunya yang sangat menarik When God Winks atau Ketika Tuhan Mengedipkan Mata menjelaskan bahwa: "Kebetulan merupakan isyarat Tuhan, berupa pesan-pesan kecil yang diberikan kepada kita di sepanjang perjalanan hidup kita, yang mengarahkan kita ke jalan agung yang telah dirancang secara khusus untuk kita". Boleh jadi kebetulan-kebetulan juga diciptakan Tuhan sebagai cara Tuhan untuk menyapa kita atau bergurau dengan kita...

Tulisan diatas merupakan cuplikan tulisan yang saya ambil dari Blog kakak saya, Chris Arsen (www.samarindaonline.blogspot.com) yang sangat menarik hati saya, bagaimana tidak...saya beberapa kali mengalami peristiwa demi peristiwa yang dirasa merupakan suatu kebetulan yang mengherankan sekaligus menakjubkan!

Disini, saya ingin menceritakan satu peristiwa yang mengherankan yang baru saja terjadi:

Tanggal 9 Januari, subuh sekitar pukul 2-3 pagi, tiba-tiba saya bermimpi, membuka pintu sebuah gereja. Setelah saya buka pintu itu, tiba-tiba saya melihat seorang pria yang sangat saya kenal, yaitu Romo Edi Prasetio CM, Pastor semasa saya masih tergabung dalam muda-mudi katolik di Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria, Jl. Kepanjen, Surabaya, sekitar hampir 15 tahun yang lalu. Dalam mimpi saya bertanya heran,"Lho Rom, kok ada disini? Kan kabarnya saya dengar Romo di Papua?" Dan Romo menjawab,"Iya, saya lagi tugas di sini."

Sangat singkat mimpi itu, saat bangun tidur, saya terheran-heran, kenapa kok saya bisa mimpi Romo Edi CM ya? Apa karena pernah baca buku I LIKE IT -nya Romo? he.he.he.

Akhirnya saya melupakan mimpi itu, dan saya pun berangkat bekerja. Seperti biasa, ditempat kerja, saya awali dengan menyalakan komputer dan membuka e-mail perusahaan dan e-mail pribadi saya. Betapa terkejutnya saya ketika melihat ada sebuah e-mail bernama pengirim Mans Werang? Spontan saya ingat, kalau itu nama salah satu Romo penulis buku I LIKE IT juga! Romo Mans Werang CM membalas e-mail saya yang sudah cukup lama saya kirimkan melalui sebuah komunitas/kelompok di sebuah gereja katolik, yang membahas tentang misionaris di Papua. Waktu itu memang e-mail saya menanyakan tentang keberadaan Romo Edi CM di Papua. Dan Romo Mans CM memberi tahu saya bahwa Romo Edi CM sekarang ada di Surabaya dan saya-pun diberi nomor ponsel Beliau. Saya sampai menangis sekaligus gembira, ternyata ini arti mimpi saya semalam!!!

Saya-pun mencoba sms Romo Edi CM, dan mendapat balasan dari Beliau. Lalu saya menelpon dan berbicara langsung dengan Romo Edi CM, wah...senangnya ketemu lagi! Ma kasih Romo, ternyata masih ingat sama saya ya...Romo kan tahu, dari dulu saya nge-fan sama Romo, he.he.he. Dalam waktu dekat, Romo berjanji akan menyediakan waktu untuk bertemu saya di Pastoran Kepanjen. I'm so happy...thank's Rom!

Cuplikan kalimat terakhir dari tulisan kakak saya berbunyi seperti ini:
Di akhir bukunya Rushnell menulis: "Seperti kedipan mata dari kakekmu, isyarat-isyarat berupa kebetulan-kebetulan ini menyampaikan pesan Tuhan kepada kamu: 'Hai, nak. Saat ini Aku sedang memikirkanmu'".

06 January 2009

Pelangi Sehabis Hujan

Tanggal 6 Januari 2009, genap setahun Babtisan kedua anak saya, Daniella dan Richard. Saya tidak mengadakan acara khusus untuk merayakan HUT Babtisan mereka, cuma doa yang bisa saya panjatkan kepada Tuhan agar kedua anak saya menjadi anak-anak yang taat padaNya, berbakti pada orang tua dan melayani sesamanya dengan penuh kasih.

Masih ingat dengan jelas, pada sore hari, setahun yang lalu, kami berjalan-jalan ingin makan bersama di luar, merayakan babtisan yang baru mereka terima di pagi hari tadi. Saat itu cuaca baru saja turun hujan deras, sehingga udara terasa dingin dan langit nampak putih-putih tertutup awan, sosok pelangi yang cukup besar, memanjang, indah sekali! Itulah pertama kalinya setelah berpuluh-puluh tahun saya tidak pernah melihat pelangi lagi sejak saya masih kecil, dan juga pertama kalinya bagi Daniella dan Richard melihat pelangi! Mereka sangat senang sekali, karena selama ini mereka tahu tentang pelangi hanya dari cerita dan VCD/DVD kartun yang mereka tonton di rumah...

Saat itu, saya bertanya dalam hati...apakah mungkin ini pertanda bahwa Tuhan hendak memberi suatu perjanjian yang indah kepada kedua anak saya, seperti halnya Tuhan mengadakan perjanjian dengan Nabi Nuh? Saya tidak tahu...yang saya yakin, pada hari itu Tuhan pasti merasa bahagia, karena kedua anak saya, Daniella dan Richard sudah menjadi anggota KerajaanNya yang Mulia dan Kekal! Amin...

Ibu Yang Bekerja

Mungkin Anda yang membaca Blog saya ini adalah seorang Ibu, yang bekerja di luar rumah, seperti saya. Hampir setahun yang lalu, saya mulai bekerja lagi di sebuah Hotel, setelah kira-kira 5 tahun vakum tidak bekerja. Saya memilih Hotel karena backgraund pendidikan saya adalah Perhotelan. Dari sebelum mempunyai anak, saya selalu bekerja di Hotel.

Memang berat, menjadi seorang Ibu yang bekerja di luar rumah, meninggalkan anak-anaknya. Karena orang tua saya secara fisik sudah sepuh dan tidak kuat untuk menjaga cucu-cucunya, maka sebelum saya bekerja, saya berusaha mencari informasi tentang Taman Penitipan Anak.

Akhirnya, setelah mencari informasi di sana-sini, akhirnya saya menemukan sebuah Taman Penitipan Anak (TPA) yang cocok. Kebetulan TPA ini satu yayasan dengan sebuah Sekolah Katolik. Jadi saya memutuskan untuk menyekolahkan anak saya di sekolah tersebut, sekaligus menitipkan anak-anak saya disana.

Sebagai seorang Ibu, sedih memang meninggalkan anak-anak untuk bekerja. Karena mereka masih kecil dan belum mengerti mengapa sang ibu harus meninggalkannya di suatu tempat, dari pagi hari hingga sore hari. Tak jarang dengan polosnya anak-anak saya bertanya, "Kenapa sih Mami kok kerja? Kok ga jaga Ella dan Richard di rumah?" Saya-pun hanya bisa menjawab dengan bahasa anak-anak,"Mami kerja buat beli susu Ella dan Richard, buat jalan-jalan, buat pergi ke taman bermain dan uangnya juga buat ditabung untuk sekolah." Sayang, tidak selamanya mereka mau mengerti dengan jawaban itu...

Tak jarang mereka menangis saat saya tinggal...saya sedih sekali dan tak jarang pula bila itu terjadi, saat itu juga ingin rasanya saya memutuskan untuk berhenti bekerja saja, mengasuh mereka. Beberapa kali saya datang terlambat kerja, hanya karena saya tidak tega meninggalkan mereka yang menangis meminta saya untuk tidak berangkat bekerja...

Saya hanya bisa menyimpan semua kesedihan itu dalam hati saya dan saya bawa dalam doa, semoga suatu saat kelak, anak-anak saya akan mengerti, bahwa apa yang saya lakukan saat ini adalah hanya untuk mereka, anak-anak yang sangat saya cintai...

03 January 2009

AMAZING GRACE by John Newton

AMAZING GRACE, HOW SWEET THE SOUND
THAT SAVED A WRETCH LIKE ME
I ONCE WAS LOST, BUT NOW I’M FOUND
WAS BLIND, BUT NOW I SEE

‘TWAS GRACE, THAT TAUGHT MY HEART TO FEAR
AND GRACE MY FEAR RELIEVED
HOW PRECIOUS DID THAT GRACE APPEAR
THE HOUR I FIRST BELIEVED

THROUGH MANY DANGERS, TOILS AND SNARES
WE HAVE ALREADY COME
‘TWAS GRACE THAT BROUGHT US SAFE THUS FAR
AND GRACE WILL LEAD US HOME

WHEN WE’VE BEEN THERE TEN THOUSAND YEARS
BRIGHT SHINING AS THE SUN
WE’VE NO LESS DAYS TO SING GOD’S PRAISE
THAN WHEN WE FIRST BEGUN

Dear Friends...
Ini adalah salah satu lagu yang sangat saya sukai.
Saya menjulukinya: "Lagu Pertobatan"
Karena kita diselamatkan, bukan karena kebaikan-kebaikan kita,
bukan karena kehebatan atau kekuasaan yang kita miliki...
Melainkan karena Kasih Karunia dari Tuhan semata,
yang mampu menyelamatkan kita.