30 December 2008

Operasi Caesar

Teringat kembali saat-saat kehamilan kedua anak saya, dimana saya menjalani operasi caesar. Sebenarnya operasi bukanlah keinginan saya saat melahirkan anak-anak saya, tetapi karena kondisi kehamilan yang saat itu tidak memungkinkan, maka salah satu jalan adalah dengan operasi caesar.

Anak pertama saya harus dilahirkan secara operasi caesar, karena letak sang bayi yang sungsang, ditambah dengan kondisi panggul saya yang agak sempit, sehingga kepala sang bagi tidak bisa memasuki jalan lahir. Jadi dokter kandungan saat itu memutuskan untuk operasi caesar.

Tanggal 10 November 2003, subuh, saya tiba di RS Adi Husada Undaan Surabaya, karena rencananya operasi akan dilangsungkan pukul 10 pagi. Seharusnya saya berada di RS kemarin sore, tapi karena tidak ada kamar dikelas yang saya minta, akhirnya pagi ini saya kembali ke RS.

Setelah sampai di RS, saya langsung dibawa ke sebuah kamar untuk persiapan operasi. Semalam saya sudah diminta berpuasa. Saya-pun diberi obat magg, dan dipasang infus dan kateter (alat untuk buang air kecil), dan perisapan lainnya. Kemudian pakaian saya diganti dengan pakaian operasi berwarna hijau. Setelah dokter siap di tempat operasi, saya dibawa ke ruang operasi. Saya sempat deg...deg...kan deh, maklum ini adalah kali pertama saya masuk ruang operasi.

Saat masuk diruang operasi, saya tidur dengan di leher diberi pembatas kain supaya saya tidak bisa melihat ke bagian bawah tubuh saya, kemudian saya diminta tidur miring sambil menunduk memegang/memeluk kedua betis saya, karena saat itu dokter anesthesi (bius) akan menyuntikkan obat bius ke sekitar tulang belakang saya. Setelah itu saya diminta tidur dalam posisi normal. Tiba-tiba saya merasa aneh, karena saya merasa seperti kesemutan (mati rasa) mulai dari bawah dada saya sampai keujung kaki, sehingga saya sudah tidak merasakan apa-apa lagi pada bagian itu. Dokter-pun mulai bekerja. Saya tidak tahu apa yang dilakukan, saya cuma merasa bagian perut saya seakan tergoncang-goncang, dan sesekali terdengar suara peralatan operasi. Kemudian terdengar,"Oweee...oweee...!" kencang sekali...Oh, my baby! Anakku sudah lahir. Saya melihat samar-samar (karena mata saya minus) para perawat membersihkan bayi itu dan kemudian datang pada saya dengan mengucapkan selamat," Selamat ya Bu, anaknya perempuan, beratnya 3,4 kg, panjang 50 cm, cantik, lengkap semuanya, beratnya!" Kemudian saya diperbolehkan mencium anak saya itu. Wow, rambutnya tebal sekali...kemudian saya jatuh tertidur pulas!

Mungkin saya sudah tertidur sekitar 2 jam saat itu, saat saya bangun, saya sudah berada diruang pulih operasi. ada rasa sakit dibagian bawah perut saya. Ternyata itulah letak jahitan operasi caesar. Rasanya cukup sakit dan membuat saya sulit untuk bergerak. Akhirnya datang seorang perawat, dia menggantikan baju saya, setelah itu mendorong saya keluar menuju kamar saya.

Itulah pengalaman operasi saya yang pertama. Operasi caesar anak saya yang kedua tidak jauh berbeda dengan anak yang pertama. Saya melakukan operasi caesar pada anak yang kedua karena jarak kehamilan yang terlalu dekat dengan kakaknya. Disamping itu, letak anak saya yang kedua adalah melintang. Jadi tidak mungkin dilahirkan secara normal. Akhirnya, operasi caesar-pun dilakukan dengan baik, walaupun entah mengapa, saya merasa lebih deg...deg...kan dari pada saat operasi anak yang pertama. Malah yang kedua ini, saya merasa ingin muntah-muntah saat di ruang operasi. Tapi syukurlah, saya tidak jadi muntah.

Demikian pengalaman saya tentang kehamilan dan operasi caesar yang saya alami. Semoga menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi anda yang membacanya. Tuhan memberkati!

No comments: