29 December 2008

I LIKE IT

Suatu hari, sepulang misa di Gereja St. Vincentius A Paulo (Widodaren) Surabaya, saya mampir ke toko buku yang ada di Gereja tersebut, membeli sebuah buku renungan yang dipesan teman saya.

Tiba di toko buku, setelah mendapatkan buku yang dimaksud, mata saya tertuju pada sebuah buku dengan judul besar bertulis I LIKE IT. Pada cover buku tersebut ada gambar orang-orang hitam dengan coreng-moreng diwajahnya, dan tertulis: Kisah-kisah Bermakna Cita Rasa Papua New Guinea. Sekonyong-konyong pikiran saya melayang pada salah seorang Romo/Pastor saat saya masih aktif di mudika (muda-mudi katolik) di Gereja Kelahiran St. Perawan Maria (Kepanjen) Surabaya. Namanya Romo Edi Prasetyo CM. Terakhir yang saya dengar, beliau menjadi misionaris di Papua.

Saat saya melihat siapa penulis buku tersebut, saya sungguh terkejut, karena nama Romo Edi Prasetyo CM tertulis disana. Wah, puji Tuhan...akhirnya saya bisa mendengar lagi kabar tentang Romo, setelah sekian lama saya bertanya-tanya dan mencari keberadaan Romo, karena hampir 10 tahun lebih sudah tidak pernah berjumpa. Akhirnya saya membeli buku tersebut, karena sangat ingin tahu apa yang dilakukan seorang misionaris di sana (Papua).

Sampai di rumah, tak sabar saya langsung membacanya...

Pada cerita pertama, saya sempat menitikkan air mata mendengar cerita saat sang Romo jatuh sakit di Papua, tidak ada yang mengurus dan menyediakan keperluan Romo. Untuk makan saja, Romo harus bersusah payah bangkit dari tempat tidur dan memasak sendiri makanan Romo. Ah, kekuatan yang Romo dapat dari Tuhan, ikut menguatkan saya Rom...

Pada cerita-cerita selanjutnya, berisi keprihatinan Romo akan kehidupan lingkungan alam di Papua yang di exploitasi habis-habisan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab akan kelestarian alam dan manusia disana...

Ada juga cerita-cerita lucu yang sangat menggelitik saya untuk tertawa dan tersenyum-senyum bila mengingatnya...

Bila anda sempat membaca blog saya ini, coba deh cari buku ini...karena seakan membawa kita benar-benar berada dalam kehidupan orang-orang Papua yang sangat sederhana dan yang belum dijamah oleh modernisasi dan hiruk pikuk kehidupan seperti di kota besar yang kita tinggal saat ini. Kita dapat merasakan bagaimana kehidupan yang serba terbatas di sana, di Papua. Terlebih bagi saya pribadi, setelah membaca buku ini, saya merasakan bahwa saya harus banyak berdoa bagi mereka, para misionaris-misionaris yang dikirim ke daerah-daerah terpencil seperti Papua, agar mereka diberi kekuatan untuk menjalankan misi keselamatan bagi manusia di dunia. Karena dengan DOA, seseorang akan mampu melakukan apapun juga (bukan berdasarkan kekuatan yang ia miliki, tetapi kekuatan yang diberikan Bapa Tuhan kita kepadanya).

Bila Romo Edi sempat membaca tulisan saya ini, mungkin Romo sudah lupa sama saya, Theresia, yang setiap misa harian pagi (Gereja Kepanjen, sekitar th. 1994-1996) bila saya datang terlambat, Romo sering bilang,"Mbangkong ya?" (bangun kesiangan.red). Saya masih ingat betul 'sapaan hangat' Romo itu, he.he.he. Tuhan memberkati Romo dan pelayanan misionaris di seluruh dunia! Amin.


4 comments:

Anonymous said...

wah, akhirnya bisa bertemu kembali dengan Romo Edy, CM...senang,
bukan?

semoga perjumpaan itu semakin menghantar Ibu Thresia kepada Tuhan...dan mendukung misi Rm. Edy, CM di PNG, terutama di dalam doa...


blognya semakin o.k. lho...
maju terus ya...aku ikut mendukung dech..

ciao

gbu

T27A said...

Ma kasih Frater!
Memang, saya senaaaang banget deh!
Ketemu sih belum, masih rencana mau ketemu, abis Romo Edi cukup sibuk jadwalnya selama di Surabaya.
Tapi, udah senang banget bisa bicara sama Romo Edi CM lewat telpon.
Ternyata Romo Edi masih ingat sama saya... :)
Tuhan sangat baik, telah menjawab kerinduan saya! Praise the Lord!
GBU Frater...I'll pray for you and all GOD's Servants in this world!

Anonymous said...

makasih atas doa dan dukungannya..
mudah-mudahan bisa bertemu segera dengan Rm. Edy.....horeeeeeeee

btw... aq dah balas commentnya ya
ntar lihat ae blogq

have a nice day
gbu

T27A said...

Frateeeer...saya seneng banget nih! Horeeeeee....
Saya udah ketemu Romo Edi hari Senin 12 Jan yang lalu...
Hari ini saya juga dapat e-mail dari Romo Mans...Beliau cerita lucu banget deh, lagi sakit gigi katanya hihihi...tapi dokternya ga punya alat dan obat, ihik...ihik...jadi sedih deh Frater...
Tuhan memberkati dan melindungi semua Pekerja di ladangNYA...amin.