05 March 2009

Tuhan Tidak Mau Berhutang

Cerita ini saya alami hari Senin, 2 Maret 2009 yang lalu. Saat pulang kerja, hujan turun dengan derasnya. Seperti biasanya, sepulang kerja, saya menuju ke tempat Taman Penitipan Anak (TPA) untuk menjemput anak-anak saya. Tetapi karena hujan yang cukup deras, saya pun menitipkan sepeda motor saya ke rumah seorang teman yang tidak jauh letaknya dari TPA, karena saya tidak berani dalam hujan menggonceng 2 anak sekaligus. Lalu, saya naik becak untuk menjemput anak-anak saya.

Sampai di TPA, saya-pun mengajak anak-anak saya untuk segera masuk ke dalam becak. Saat itu saya memperhatikan abang becak yang menggigil kedinginan, karena tidak memakai jas hujan. Kasihan si bapak, kataku dalam hati. Lalu becak-pun berjalan menuju rumah.

Sesampai di rumah, saat saya turun dari becak itu, seakan suara hati saya berbicara,"Berikan uang lebih pada abang becak untuk membeli jas hujan!" Saya sempat tertegun sejenak...dan spontan menjawab,"Ya, Tuhan? Beri berapa?" Saya lalu melihat ke dalam dompet saya, ada selembar uang 20 ribu Rupiah, langsung saya ambil.

Saya lalu memanggil si abang becak, untuk membayar ongkosnya. Kemudian, saya pun menyerahkan uang 20 ribu lagi kepadanya sambil mengatakan,"Bapak, uang ini buat beli jas hujan ya! Jangan lupa ya,Pak...kalau tidak pakai jas hujan nanti bisa sakit, sekarang obat sangat mahal, Pak!" Si abang becak agak terkejut dan kemudian sambil menunduk dia mengucapkan terima kasih.

Malam hari, saya ke sebuah Mall yang tidak jauh dari rumah, mengajak anak-anak saya untuk membelikan mereka sepatu sekolah. Kami berkeliling dalam Mall sekitar 2 jam, sampai akhirnya Mall mulai sepi karena waktu menunjukkan pk. 9 malam. Akhirnya saya dan anak-anak bergegas menuju lift untuk turun ke lantai bawah. Ada dua lift disana. Keduanya berhenti pada saat yang sama. Lalu saya memilih masuk dalam lift yang sebelah kiri, sepi, hanya saya dan anak-anak. Tapi betapa terkejutnya saya, ketika masuk dalam lift, saya melihat ada 2 lembar uang 10 ribu Rupiah di lantai lift tersebut! Saya pikir, itu hanya uang mainan anak-anak saja. Ketika saya mengambilnya, lha kok uang beneran! Spontan saya langsung teringat uang 20 ribu Rupiah yang saya berikan ke abang becak sore hari tadi...Ya, Tuhan!!!

Saya sangat terharu sekali dan menangis saat itu...saya tahu, ini adalah perbuatan Tuhan! Saya sangat yakin, kalau bukan Tuhan, tidak mungkin ini bisa terjadi...Saat itu juga, saya merasakan hadirat Tuhan dalam lift tersebut, sedang tersenyum memandang saya...

Tuhan, terima kasih...sekali lagi, Tuhan mau mengajarkan hikmat pada saya! Tuhan meminta saya untuk memiliki hati yang berbelas kasih kepada si abang becak dengan memberi uang 20 ribu Rupiah...dari hati saya. Ketika saya taat, Tuhan-pun mau mengembalikan 20 ribu Rupiah itu kepada saya..."Tuhan tidak mau berhutang pada saya!" pikir saya sambil tersenyum.

Seperti kata Mother Teresa," Setiap orang kristen diminta untuk banyak berbuat kebaikan selama hidupnya. Tetapi saat kita mati, Tuhan tidak akan menanyakan, seberapa banyak kebaikan yang sudah kita perbuat, tetapi yang Tuhan tanyakan adalah "SEBERAPA BESAR ENGKAU MELETAKAN HATIMU" dalam setiap perbuatan baik itu."

Semoga hikmat yang saya dapat hari ini, bisa menjadi berkat bagi Anda semua yang membacanya...Tuhan memberkati!